Sabtu, 03 Mei 2014

dari pangan ke kesehatan, ko nyasar ke farmasi?

Ini adalah postingan pertama aku setelah off selama kurang lebih hampir setahun..
Mengawali kehidupan baru setelah lepas kuliah dan diwisuda 7 November 2013 lalu, aku mengawali karirku di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang retail farmasi, apotek modern cukup terkemuka di Indonesia
 Dari pangan ke kesehatan..ko nyasar ke farmasi?
Hm bukan tanpa usaha, aku pun sudah mencoba mencari di perusahaan pangan, bahkan dari sebelum di wisuda, namun mungkin memang kesempatan itu belum datang untukku saat ini.
Disana, aku mendapat posisi sebagai store manager..
Waaaawww banget pas pertama kali denger perihal posisi yang ditawarkan :D
Berawal dari coba-coba ketika mengikuti job fair di STIE Kesatuan bulan November lalu,. Selang seminggu dari jadwal job fair, aku mengikuti psikotes dengan jumlah test 1000 soal..
1000 soal yang harus selesai dalam waktu kurang dari 3 jam. ..
Namun tetap berusaha dengan sebaik-baiknya.. ya totalitas.. keterima atau ngganya, itu urusan belakangan, yang penting berusaha melakukan yang terbaik dulu..
3 hari berselang, aku mendapat telepon dari perusahaan yang menyatakan kalau aku LULUS TES.. hihiw
Alhasil, aku ditempatkan di entah berantah, di daerah kembangan Jakarta barat..
Hari pertama masuk kerja, aku pun telat hahaha
Padahal udah berangkat subuh2 dari rumah, tapi tetep telat gara2 nyasar nyari alamat :D
Di hari kedua kerja, aku udah dimarahin costumer haha, gara-garanya gatau ditanya soal obat :’(
Lha iya, basic-nya bukan, ditraining pun belum, bisa jawab apa??
Gatau kenapa, omongan costumer-nya tuh jleb banget,
Dan akhirnya nangis sesenggukan di belakang, :D
Menginjak bulan kelima kerja, omelan costumer bukan lagi menjadi hal asing, kalau suasana hatinya lagi baik, ya anggap aja itu burung beo tetangga yang baru belajar ngomong hahaha *maaf*
Costumer bukanlah hal tunggal yang harus aku hadapi, lingkungan sosial baru juga tentunya bukan tanpa tantangan..
Beradaptasi dengan manusia baru, yang menjadi rekan kerjaku selama disini dan juga teman selama aku tinggal dan berteduh dalam 1 atap mess.
Bukan tanpa permasalahan, jika kurang menekan ego diri, tentu akan selalu ada perselisihan.
Disinilah, kedewasaan dimana diuji, kesabaran dilatih.. melatih sampai sejauh mana mampu menekan ego dan mengedepankan ketegaran dan kesabaran.
Hari-hari disini sangatlah penuh perjuangan, MEMACU ADRENALIN..
Di hari-hari pertama kerja, aku harus mengenal obat apotik yang begitu banyak, antibiotik, home brand, generik, hipertensi, kolesterol, diabetes bahkan obat kewaspadaan tinggi. Setiap obat paling sedikit 30 brand. Belum lagi obat umum, lebih dari 100 brand -__-
Meski baru sebentar, ada banyak hal yang aku dapatkan selama bekerja disini..
Pengetahuan tentang farmasi terutama..
Kalau dulu, obat maag yang aku tau hanya sekitar promag, mylanta dan polysilane, sekarang aku mengenal belasan obat maag lain dengan zat aktif yang berbeda-beda & dengan dosis yang berbeda-beda pula..
Secara keseluruhan bekerja disini sangat menyenangkan. Tanpa dipungkiri kalau aku saat ini mencintai pekerjaanku, bagian yang tidak menyenangkannya adalah ketika dimarahi costumer, denda peraturan yang bejibun dan jadwal libur yang tidak pasti..
Setiap hari rabu, jadwal autoshif keluar dan itu mutlak harus dipatuhi. Datang terlambat dan pulang lebih awal akan ada sanksi tentunya, mines point, yang ujung-ujungnya denda uang juga. Dendanya bisa mencapai harga fantastis, IDR 1.000.000,- hahaha -___-
Tapi itu tergantung dari berat kecilnya kesalahan yang kita lakukan.
Jika di tempat lain, kamera CCTV digunakan untuk memantau keamanan barang dari kemungkinan pencurian, lain halnya dengan disini. Disini kamera CCTV digunakan untuk memantau kedisiplinan karyawannya -__-“

Sedikit share dari apa yang aku dapatkan selama bekerja disini, obat alergi tidak memberikan efek “menyembuhkan”, ia hanya berfungsi untuk mengurangi frekuensi alergi, yang harus dilakukan adalah menghindari pemicu alerginya. Jika alergi dirasa sudah sembuh, pengonsumsian obat alergi pun harus langsung dihentikan.
Seperti halnya obat alergi, obat-obat untuk penyakit kronis lainnya seperti diabetes, kolesterol, asam urat, hipertensi dan obat kewaspadaan tinggi, obat-obat untuk penyakit tersebut juga tidak memberikan efek menyembuhkan, mereka digunakan hanya untuk memaintance supaya kadar di dalam tubuh tetap stabil. Dan lagi-lagi yang harus dilakukan adalah menghindari pemicunya..

Makanan asin -> hipertensi
Makana manis -> diabetes
Seafood -> asam urat
Makanan gurih -> kolesterol
Nah lhoo.. berarti harus lebih bijak lagi dalam mengkonsumsi makanan ya :’)
jadi makan apa dong?? >_<”
Lain halnya dengan obat untuk penyakit kronis, penyakit-penyakit akut seperti batuk, pilek, dll dapat disembuhkan dengan sekali atau dua kali minum obat.
Dikarenakan begitu banyaknya obat batuk dan pilek, perlu dikenali juga batuk apa yang sedang diderita. Jenis batuk dapat dideteksi dari gejala yang ditunjukkan..
Misalnya apakah terasa sakit di dada setiap kali batuk? Terasa reak menumpuk di tenggorokan? Batuk yang terasa gatal di tenggorokan? Atau batuk yang hanya terjadi di waktu-waktu tertentu saja? Di malam hari misalnya..
Asisten apoteker yang saat ini menjadi teman sekamar aku selalu bilang “mb, jangan dihafalin merk dagangnya, tapi dihafalin isi kandungannya..”
Meskipun usianya lebih muda dariku, tapi dia cukup cerewet dan galak juga hahaha ..  alhamdulillahnya sifatnya yang seperti itu membentuk aku yang sekarang ini ;’D
Setiap obat pasti mencantumkan isi kandungan (zat aktif) apa saja yang terdapat pada obat, baik menggunakan bahan herbal ataupun kimia. Bahan herbal cenderung aman dibandingkan dengan bahan kimia.
Okeh merapaaaatttt.. jadi,
Dextromethorpan ditujukan untuk batuk tidak berdahak,
Ambroxol, Bromhexine dan Guaifenesin ditujukan untuk batuk berdahak. Biasanya digunakan untuk mengeluarkan reak dan menekan frekuensi batuk,,
Erdostein ditujukan untuk mengeluarkan reak yang menumpuk di tenggorokan, namun tidak disertai batuk pada gejalanya.
Paracetamol dan Ibuprofen ditujukan untuk mengurangi nyeri, demam, sakit gigi dan sakit kepala.
Pseudoephedrine, ephedrine ditujukan untuk pilek..

Terkadang ada beberapa obat pilek yang mengkombinasikan anti alergi di dalamnya seperti pseudoephedrine HCl yang dikombinasikan dengan loratadine.. biasanya ditujukan untuk pilek alergi..

Perjalanan hidup selalu memberikan makna dan pelajaran.. ini sebagian kecil dari sebagian besar yang bisa aku peroleh hingga saat ini. Semoga hari esok lebih indah dan berkah ya..

Night :’)




@Zahraty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar